Alloh memang paling jago bikin skenario. Permintaan saya dulu, doa saya dulu untuk berada di asrama itu belum dikasih. Alloh ganti dengan saya pertemuan saya dengan teman-teman hebat, plus pemikiran yang visioner, berdasar, dan mereka punya tujuan. Mungkin memang tidak seintensif di asrama, tapi memang Alloh sudah tentukan begini.
Mereka banyak berbagi pemikiran bagaimana menjadi muslim negarawan, karena tantangan seorang muslim bukan cuma berkutat pada dirinya. Tapi bagaimana keberadaan dia mampu diambil manfaatnya. Bagaimana ilmu yang dia dapatkan dari membaca, ikut kajian, atau berdiskusi tidak hanya berakhir di otak saja tanpa implementasi. Seseorang pernah mengatakan pada saya : masyarakat itu cuma jadi keset (lap kaki) untuk para akademisi. Mereka hanya dijadikan sarana melakukan penelitian bagi para civitas akademik untuk mencapai posisi tertentu. Entah itu Doktor, Profesor. Setelah para akademisi mendapatkan gelar itu, tumpukan penelitian itu hanya teronggok di perpustakaan tanpa ada keberlanjutan di masyarakat. Sudah berapa banyak kasus seperti ini? (ini jadi mengingatkan saya sama pkm saya >< ) Ini adalah salah satu contoh kegagalan implementasi keilmuan seseorang. Banyak yang harus dikoreksi, banyak yang harus dikritisi.
Oke, kembali lagi ke asrama, mencari lingkungan yang baik, memang sebuah ikhtiar. Yang Alloh nilai adalah jiddiyah a.k.a kesungguhan. Bisa jadi di lingkungan ini, peluang berdakwah saya semakin besar dan jiddiyah saya lebih teruji. Well, Alloh knows best. Pintar-pintar membaca materi apa yang sedang Alloh ajarkan pada kita.
Satu quote dari Oprah Winfrey :
Do one thing, you think you can't do. Fail at it. Try again. Do it better the second time. The only people who never tumble are those who never mount the high wire. This is you moment. Own it