Monday, December 31, 2012

Kekhawatiran tak menjadikan bahayanya membesar

Hanya dirimu yang mengerdil

Tenanglah, semata karena Allah bersamamu


Maka tugasmu hanya berikhtiar


Dan di sana pahala surga menantimu


--- via @nahriffat

Sunday, December 30, 2012

Menantang fikr

Alloh memang hebat. Alloh ciptakan twitter sebagai salah satu ujian dan nikmat untuk para pendakwah.

Perang pemikiran pun terjadi di twitter. Baru saja, saya melihat timeline. Ada sebuah account di twitter yang sedang sibuk mengkritik pandangan tentang konsep agama islam. Saya sih baca sambil ketawa. Karena kadang alasannya lucu dan wagu. Dia mengaku liberal dan tidak setuju dengan beberapa konsep islam. Yang sekarang sedang dia bahas, adalah dia tidak setuju dengan syumulliatul islam. Menurutnya, islam mengatur segala hal mulai dari bangun tidur sampai tidur lagi itu salah. Dan ada satu tweet yang di nulis ayat, tapi ayatnya salah -___- masalahnya adalah, dari ayat tersebut kemudian dia mengambil kesimpulan. Semoga Alloh mengampuni saya, dia, dan kita semua.

Saya jadi inget, sebuah konsep islam yang tertulis di buku Misykat karya Hamid Fahmy Zarkasyi. Di buku tersebut dibahas bagaimana islam, westernisasi, liberalisme, humanisme, bahkan atheisme. Beliau menulis bahwa semakin hari, muslim akan semakin terdisorientasi. Semua agama di anggap benar, tuhan-tuhan di agama lain  secara tidak langsug dianggap ada. Sehingga muncul statement : semua agama itu sebenarnya sama kok, Tuhannya ya cuma satu. Gubrak! Aqidah bung, aqidah. Akan tetap ada sisi absolut yang tidak bisa berubah dalam islam. Sampai-sampai dalam buku itu, beliau menulis joke jangan-jangan nanti akan ada sebuah poster seorang ulama berkata : Yesus itu Tuhan kita juga. Hehehe

Ini cukup bahaya sebenarnya menurut saya, karena bisa menyerang pemikiran untuk orang-orang awam. Oleh karena itu, perlu penyeimbangnya nih. Twitter juga harus diisi hal-hal yang benar untuk melawan itu. Kesimpulan, saya harus 'berkicau' yang baik-baik, karena setiap perkataan akan diminta pertanggungjawabannya di akhirat.

Wallahua'lam. Saya juga masih belajar



Saturday, December 29, 2012

Dunia hari ini terbalik-balik. Lebih sering meributkan saudara kita yang menutup aurat 'berlebihan' dibandingkan meributkan saudara kita yang tidak menutup aurat.

Thursday, December 27, 2012

Malam ini memikirkan rencana hidup yang belum matang. Visi hidup yang masih dicari. Peta dakwah yang masih mengambang. Sudah sembilan belas. Sudah sembilan belas. Bahkan sudah dua ribu tiga belas. Sedih

Jangan dipikirkan! Dilakukan!!!!!!!!!!!!!!!!!

Deadline: 1 Januari 2013
Deadline: 1 Januari 2013
Deadline: 1 Januari 2013
Deadline: 1 Januari 2013
Deadline: 1 Januari 2013
Deadline: 1 Januari 2013
Deadline: 1 Januari 2013
Deadline: 1 Januari 2013
Deadline: 1 Januari 2013
Deadline: 1 Januari 2013
Deadline: 1 Januari 2013

Tuesday, December 25, 2012



Semoga ifa bisa menjadi hadiah untuk Umi Abu di akhirat nanti..

view yang lain

Betul memang yang dikatakan oleh kesemua calon. Permasalahan SKI saat ini ada bermacam-macam. Kader yang minim, kader yang kurang kuat, peserta yang datang sedikit, koordinasi dan lain-lain. Tapi yang penting selain itu, sudahkah kita yakin ada faktor lain yang datang dari langit sana? Sudahkah kita yakin bahwa semua yang kita lakukan selama di SKI ini sudah diberkahi oleh Alloh?

-Musyak JS Hari ke 10-

Friday, December 21, 2012

Eksklusif

Pembicaraan kemarin sore adalah tentang eksklusivitas.
Kemudian berakhir dengan kesimpulan

Zimat bukanlah halangan kita untuk bergabung. Mendekatlah, ajaklah, karena islam terlalu indah untuk dirasakan sendiri :)

Wednesday, December 19, 2012

Gathotkaca Gadjah Mada

Bakti kami mahasiswa Gadjah Mada semua
Kuberjanji memenuhi panggilan bangsaku
Di dalam Pancasilamu jiwa seluruh nusaku
Kujungjung kebudayaanmu kejayaan Indonesia

Bagi kami almamater kuberjanji setia
Kupenuhi dharma bakti untuk ibu pertiwi
Di dalam persatuanmu jiwa seluruh bangsaku
Kujunjung kebudayaanmu kejayaan nusantara


Pagi ini, lagu ini berkumandang. Di lecture, iya di lecture. Dengan seorang dokter sebagai pemimpinnya.
Lecture yang berjudul "Anemia in Children" pagi ini, lebih cenderung nasionalis daripada klinis. 
Bahkan di akhir, beliau sempat memainkan wayang yang beliau bawa sendiri. Salut :")
Di akhir saya tahu, bahwa beliau dulu seorang Dewan Mahasiswa. Seketika itu, saya berdoa semoga jiwa keUGMan ini masih hadir di hati para aktivis kampus, para pencipta peradaban, para pembawa perubahan, yang kita kenal dengan sebutan mahasiswa. 
Sedih rasanya kalau mengingat saat materi ke-UGM-an sewaktu PPSMB hanya dilewatkan dengan terkantuk-kantuk oleh mahasiswa baru, mungkin juga dulu saya pun begitu. Padahal dari sini, rasa memiliki itu ditumbuhkan. Rasa cinta pada almamater itu dihadirkan. Sehingga kesadaran bahwa 'kita ada untuk bangsa' itu tetap menyala di hati masing-masing mahasiswa. Sampai pada saatnya Gadjah Mada melepas kita, kita tidak lagi kehilangan arah untuk apa ilmu yang sudah diamanahkan Alloh ini. Sejak awal, Gadjah Mada telah menunjukkan arah masiing-masing kita. Karena kita ada untuk Indonesia


***

Selamat ulang tahun Universitas Gadjah Mada. Selamat karena telah tegak berdiri  lebih dari setengah abad menjadi bagian dari pendidikan akbar di Indonesia. Kalau tanpa perjuangan Prof. Sardjito dan rekan-rekan, kalau saja dahulu keraton dengan egoisnya tidak bersedia menyumbangkan tanah untuk mendirikan Universitas ini, mungkin sekarang angka 63 itu tidak akan ada. Universitas Gadjah Mada hanya akan menjadi wacana. Begitu pula RSUP Dr. Sardjito, kalaulah kandang kuda itu tidak direlakan oleh keraton, entah dimana kami para mahasiswa Fakultas Kedokteran harus mengasah skills kami. Karena dari sanalah terlahir dokter-dokter hebat dengan skills luar biasa.

Melihat sejarah ini, kita mendapat satu point penting bahwa Universitas ini memang tidak dibangun dengan sedikit pengorbanan. Dan bukan hanya satu dua orang saja.

Membuka kembali memori kita tentang sejarah Indonesia, Indonesia pernah menjadi negara yang kuat. Negara pembangun peradaban. Hingga muncullah Candi Borobudur dengan arsitekturnya yang tahan gempa. Adanya kebudayaan wayang, siapa yang membuat peradaban ini kalau bukan Indonesia? Indonesia adalah bangsa yang tidak hanya cerdas, tapi juga bisa membentuk culture.


Jika mengingat sejarah pemuda yang sering sekali dibahas, pergerakan itu dimulai dari seorang mahasiswa kedokteran. Poros pergerakan pemuda bangsa ini berada di tangan seorang dokter. Manis rasanya jika mengingatnya. Namun prihatin, jika melihat kenyataan hari ini. Pun saya prihatin dengan keadaan saya sendiri. Saya merasa sebagai mahasiswa kedokteran, kami lebih sibuk tenggelam dengan textbook. Hingga berita universitas saja mungkin menjadi yang paling terakhir mengetahuinya, itu pun sudah terlambat. Bahkan kadang miss. Terlebih lagi jika ditanya berita negara, melihat televisi pun kami belum tentu. Membaca koran pun kalau sempat saja. Astaghfirulloh, mahasiswa macam apa ini. Negarawan macam apa ini. 

Alhamdulillah hari ini diingatkan. Mengenang  dan merenungi kembali perjuangan Dr. Sardjito, seperti pengingat bagi kami. Tersirat sebuah pesan: jadilah dokter hebat, tapi bukan dokter yang egois. Akan tetapi jadilah seorang dokter untuk Indonesia.


Dirgahayu Universitas Gadjah Mada.
Tetaplah menjadi universitas kerakyatan.
Tetaplah menjadi universitas yang sederhana,
dan jangan pernah lelah membangun bangsa Indonesia

"Bakti kami mahasiswa Gadjah Mada semua. Kuberjanji memenuhi panggilan bangsaku"




Tertanda,
Civitas Akademika Universitas Gadjah Mada,
Dokter hebat untuk Indonesia di masa depan,

Rakyat Indonesia







Tuesday, December 18, 2012

Doa itu pasti akan Beliau kabulkan, seorang dosen mengucapkan kalimat ini hari ini. Sebuah kepastian yang bersyarat, beriman dan melaksanakan perintahNya. Hari ini banyak belajar, tentang kekecewaan yang tidak sopan, putus asa yang seharusnya tidak terjadi, dan kekuatan untuk bangkit kembali.
Tentang doa, yang belum Alloh kabulkan. Disanalah Beliau tahu, belum ada manfaatnya bagiku untuk mendapatkan itu. Ah, sutradara mana yang bisa buat skenario seindah Beliau..

Hidup itu memang ibarat main sinetron stripping,
serasa Nikita Willy -__-

http://i636.photobucket.com/albums/uu86/MattLuvv/Tumblr/tumblr_l2vsgpdZEo1qzdhvpo1_500.jpg


Kemuliaan tidak akan bisa diraih dengan kemalasan

Sunday, December 16, 2012

kalau sudah berumur begini (-__-), ikut organisasi bukan lagi untuk

sekedar cari pengalaman, tapi untuk berkontribusi dan

memanfaatkan diri untuk orang lain.

UntukNya dan untukmu yang sedang berjuang

Memang seperti itu dakwah

Dakwah adalah cinta
Dan cinta akan meminta semuanya dari dirimu
Sampai pikiranmu. Sampai perhatianmu
Berjalan, duduk, dan tidurmu
Bahkan di tengah lelapmu, isi mimpimu pun tentang dakwah
Tentang umat yg kau cintai

Lagi-lagi memang seperti itu dakwah
Menyedot saripati energimu
Sampai tulang belulangmu
Sampai daging terakhir yg menempel di tubuh rentamu
Tubuh yg luluh lantak diseret-seret
Tubuh yang hancur lebur dipaksa berlari

Seperti itu pula kejadiannya pada rambut Rasulullah.
Beliau memang akan tua juga
Tapi kepalanya beruban karena beban berat dari ayat yg diturunkan Allah

Sebagaimana tubuh mulia Umar bin Abdul Aziz
Dia memimpin hanya sebentar
Tapi kaum muslimin sudah dibuat bingung
Tidak ada lagi orang miskin yg bisa diberi sedekah
Tubuh mulia itu terkoyak-koyak
Sulit membayangkan sekeras apa sang Khalifah bekerja
Tubuh yang segar bugar itu sampai rontok
Hanya dalam 2 tahun ia sakit parah kemudian meninggal
Toh memang itu yang diharapkannya;
mati sebagai jiwa yang tenang.

Dan di etalase akhirat kelak, mungkin tubuh Umar bin Khathab juga terlihat tercabik-cabik
Kepalanya sampai botak
Umar yang perkasa pun akhirnya membawa tongkat ke mana-mana
Kurang heroik?
Akhirnya diperjelas dengan salah satu luka paling legendaris sepanjang sejarah;
luka ditikamnya seorang Khalifah yang sholih,
yang sedang bermesra-mesraan dengan Tuhannya saat sholat

Dakwah bukannya tidak melelahkan
Bukannya tidak membosankan
Dakwah bukannya tidak menyakitkan
Bahkan juga para pejuang risalah bukannya sepi dari godaan kefuturan

Tidak, Justru kelelahan
Justru rasa sakit itu selalu bersama mereka sepanjang hidupnya
Setiap hari
Satu kisah heroik, akan segera mereka sambung lagi dengan amalan yang jauh lebih “tragis”

Justru karena rasa sakit itu selalu mereka rasakan, selalu menemani…
justru karena rasa sakit itu selalu mengintai ke manapun mereka pergi…
akhirnya menjadi adaptasi
Kalau iman dan godaan rasa lelah selalu bertempur,
pada akhirnya salah satunya harus mengalah
Dan rasa lelah itu sendiri yang akhirnya lelah untuk mencekik iman
Lalu terus berkobar dalam dada

Begitu pula rasa sakit
Hingga luka tak kau rasa lagi sebagai luka.
Hingga “hasrat untuk mengeluh” tidak lagi terlalu menggoda dibandingkan jihad yang begitu cantik
Begitupun Umar
Saat Rasulullah wafat, ia histeris
Saat Abu Bakar wafat, ia tidak lagi mengamuk
Bukannya tidak cinta pada abu Bakar
Tapi saking seringnya “ditinggalkan” , hal itu sudah menjadi kewajaran
Dan menjadi semacam tonik bagi iman

Karena itu kamu tahu
Pejuang yg heboh ria memamer-mamerkan amalnya adalah anak kemarin sore
Yang takjub pada rasa sakit dan pengorbanannya juga begitu
Karena mereka jarang disakiti di jalan Allah
Karena tidak setiap saat mereka memproduksi karya-karya besar

Maka sekalinya hal itu mereka kerjakan,
sekalinya hal itu mereka rasakan,
mereka merasa menjadi orang besar
Dan mereka justru jadi lelucon dan target doa para mujahid sejati,
“ya Allah, berilah dia petunjuk, sungguh Engkau Maha Pengasih lagi maha Penyayang“

Maka satu lagi seorang pejuang tubuhnya luluh lantak
Jasadnya dikoyak beban dakwah
Tapi iman di hatinya memancarkan cinta
Mengajak kita untuk terus berlari


Teruslah bergerak, hingga kelelahan itu lelah mengikutimu
Teruslah berlari, hingga kebosanan itu bosan mengejarmu
Teruslah berjalan, hingga keletihan itu letih bersamamu
Teruslah bertahan, hingga kefuturan itu futur menyertaimu
Tetaplah berjaga, hingga kelesuan itu lesu menemanimu

Kalau iman dan syetan terus bertempur. Pada akhirnya salah satunya harus mengalah.
(alm. Ust Rahmat Abdullah)



Saturday, December 15, 2012

Time machine

22 Agustus 2010 jam 06:20

Entah waktu itu apa yang ada di pikiran saya
Atau angin apa yang membawa saya sampai di sana
Menemukannya


14 Desember 2012 jam 17:46

Supri mati lagi


15 Desember 2012 jam 09:07

Namanya juga dipertemukan Alloh
Itulah takdir

Friday, December 14, 2012

Ukhuwah

Karena saat ikatan kita melemah
Saat keakraban kita merapuh

Saat salam terasa menyakitkan
Saat kebersamaan serasa siksaan

Saat pemberian bagai bara api
Saat kebaikan justru melukai

Aku tahu yang rombeng bukan ukhuwah kita
Hanya iman-iman kita yang sedang sakit
Atau mengerdil, mungkin dua-duanya

Mungkin kau saja
Tentu terlebih sering imankulah yang compang-camping

(Salim A. Fillah)


PEMIRA 2012

Jadi ceritanya BEM KM UGM mau suksesi
Lanjut deh ada PEMIRA
PEMIRA tahun ini, lebih emosional (emosional bukan marah-marah lho ya -____-)
Cukup menaik-turunkan emosi (sekali lagi, emosi ini bukan marah-marah ya -____-)
Dan satu yang saya pelajari, bagaimana menjaga ukhuwah dengan teman-teman
Walaupun kita berbeda pilihan, berbeda pendapat, atau berbeda partai mungkin
Tapi disinilah pointnya. Bermain cantik untuk suksesi PEMIRA
Menyadari bahwa kita sama-sama berlomba dalam kebaikan

Di sisi lain
Melihat perjuangan teman-teman, berlelah-lelah kampanye disana disini
Mendampingi capresma dimanapun
Melihat sang capresma yang pasti lelah (tapi insyaAlloh Lillah) kampanye satu universitas, tapi masih dengan happy menyambut kami
Mungkin begitulah, hati yang terikat denganNya
Mampu dan mau melakukan apa saja
Kalau untuk Alloh
Untuk Indonesia yang lebih baik

Ini nih capresma kita :)




#NP

Seindah hari ini
Indahnya bak permadani taman surga
Seindah hati kita
Walau kita kan berpisah



Bila nanti kita jauh berpisah
Jadikan robithoh pengikatnya
Jadikan doa ekspresi rindu
Semoga kita bersua di surga



Doaku
semoga aku tak terlambat
memberi yang terbaik dari hidupku
Semoga Kau terima semua ibadahku
Masukkanlah diriku tuk kekal di surgaMu

Thursday, December 13, 2012

Muslim negarawan


Betapa inginnya kami
agar bangsa ini mengetahui
bahwa mereka lebih kami cintai
daripada diri kami sendiri



Tuesday, December 11, 2012

Infancy and Childhood

Ibu Dosen bilang, blok ini adalah blok paling berat selama strata satu (˘-˘)ง
Satu kalimat dari kakak angkatan:
Jangan pernah menyerah untuk belajar sesuatu, walaupun ga ngerti. Tetep hajar. Dia ibarat batu yang kamu tetesin terus pake air. Lama lama bakal takluk juga
Oya, sekarang suka mawar (´⌣`ʃƪ)
Satu mawar cantik untuk Anda semua *bleh bleh


Monday, December 10, 2012

:")





Jangan pernah meragukan kompetensi Alloh untuk mengatur urusanmu

:")

Sedih ngeliat seseorang
Saya sih cuma bisa kasih semangat
Nggak kok, saya nggak sedih
Saya masih bisa berdoa lagi

Sedih ngeliatan sekitaran
Saya sih cuma bisa bersemangat
Nggak kok, saya nggak sedih
Saya masih bisa berdoa lagi

Wah saya sudah jatuh cinta..

http://s3.favim.com/orig/42/flower-leaves-pink-rose-water-Favim.com-357696.jpg

Saturday, December 8, 2012

Kau Adalah Wanita Tercantik

Seperti janji matahari
Selalu datang esok pagi
Bagai embun di dedaunan
Bening hati tanpa balasan

Tapi kami
Hanya ingat marah dan larangmu, suruh dan tidakmu
Tapi kami
Lupa sayang dan lembutmu, kasih dan bebanmu

Seperti janji sepotong lilin
Habis terbakar demi terang
Bagai huruf A dalam kata doa
Laksana nada do dalam sebuah lagu
Kau selalu ada dan melengkapi
Kau adalah wanita tercantik… Ibu

-Maret 2010


 (Darwis Tere Liye)






Friday, December 7, 2012

Hiduplah dengan target, hidup jangan cuma untuk bernafas
 - Iim Manshur, 2012

Here at this time

Here at this time. Seorang mahasiswa psikologi saat itu mengatakan satu kalimat ini. Meruntuhkan keluhan-keluhanku, tentang kampus, tentang diri, tentang ini itu, macam-macam.
Here at this time, kamu sekarang disini. Maka kamu harus disini. Untuk apa mengeluh, aduh kalau ini aduh kalau itu. Nikmati diri kamu yang sekarang disini. Begitu kira-kira beliau bilang, seorang wanita muda pascasarjana yang bertemu secara insidental dengan saya.

Sedang merasakan bingungnya menghadapi blok depan dengan macam-macam rencana kegiatan yang akan saya ambil.
Sedang memikirkan bagaimana menghadapi masalah-masalah khas anak tahun kedua: masih limbung mencari diri sendiri.

Here at this time.


Di satu sisi, saya ingin menyerahkan diri saya untuk berkontribusi di ranah ini
Berkontribusi untuk umat ini
Tapi di sisi lain, saya punya orang tua
Orang tua yang juga punya hak atas diri saya


Sedang diberi kasus seperti ini oleh Alloh
Biar yang menyelesaikan Alloh saja
Semoga bisa menangkap hikmahnya

Wednesday, December 5, 2012

Saudara sedarah

Senang rasanya melihatmu berazzam ingin menjadi muslimah yang lebih baik. Senang rasanya melihatmu menutup aurat dengan syar'i. Aku yang hanya sebagai teman saja sudah senang, apalagi yang dirasakan oleh murobbi SMA kita saat melihat satu persatu mutarobbinya selangkah demi selangkah menjadi lebih baik. Doa semoga tidak lupa aku mintakan pada Alloh. Agar kita bisa menjaga semua yang kita azzamkan sekarang. Semoga hati kita akan senantiasa terikat dalam kebaikan.

   
    Untuk teman dekat yang insyaAlloh dirindukan surga
Semoga surga adalah tempat berkumpulnya keluarga kami...

Tuesday, December 4, 2012

kamu, batu bata yang seperti apa?

Pernah melihat sebuah rumah yang besarnya bukan main? Seolah olah jika terkena badaipun tidak akan ambruk. Seperti itulah tujuan dakwah. Klise. Kalimat ini. Tapi ketika saya meresapinya lebih dalam, saya menyadari. Bahwa saya bergerak dalam sebuah bangunan dakwah Internasional. Mendunia, istilahnya. Setiap gerakan saya, akan berpengaruh pada pergerakan dakwah ini.

Seperti bangunan, dakwah adalah sebuah bangunan yang luar biasa besar. Setiap komponen akan menjadi pengokoh setiap sendi-sendinya. Begitu juga kamu. Ya kamu! Kamu adalah salah satu batu-bata dari bangunan yang kuat ini. Bangunan ini akan semakin kokoh, ketika kamu menjadi batu-bata terbaik. Menjadi batu-bata terkuat. Mesir sudah mulai menggeliat, dengan Mursi sebagai seorang Hafidz menjadi presiden. Itu adalah sebuah pergerakan dakwah. Bahkan SKI, ROHIS, BEM, SENAT,  adalah bagian dari bangunan dakwah ini. Setiap apapun adalah bagian darinya.
Maka, ketika semuanya bergerak, sudah sampai dimana kamu? akan jadi batu-bata seperti apa kamu yasmin di bangunan dakwah ini?



Sunday, December 2, 2012

Mereka bilang Desember akan dipenuhi dengan hujan. Betul juga. Setiap sore Alloh turunkan hujan di sini. Terkadang deras, hingga rok dan jilbabku basah. Tak jarang hanya main-main, reda dalam beberapa menit. Pernah juga hujan renye-renye yang seharusnya mucul pelangi. Tapi tidak ada pelangi. Di langit yang aku hadapi, di bawah langitku, tidak ada pelangi. Mungkin hujan ini belum cukup kuat untuk mendefraksi cahaya, atau cahayanya ang sudah tidak ada?
Sepertinya yang kedua karena hujan disini lebih sering turun ketika pukul lima.

Aku yang melankolis, rasanya semakin melankolis saja ketika hujan. Mungkin nanti harus dibuat penelitian kenapa orang lebih melankolis ketika hujan. Prediksiku, itu bergantung pada hormon.

Lain waktu, aku juga ingin. Menikmati hujan bukan di Indonesia :)


Perjalanan #1