Ada hari-hari keinginan saya menggbu-nggebu. Seolah tanpa mencapai itu, semua hal yang sudah dikaruniakan nihil harganya. Bertahun-tahun menyimpan semua pikiran itu. Hingga hari-hari ini pun masih terbersit.
Ternyata membayangkan berbagai hal yang jauh di depan, lama lama melelahkan. Karena mau dibayangkan seperti apapun, semua hal itu belum tentu akan terjadi. Sehingga akan membuat lingkaran-lingkaran yang membingungkan di kepala.
Ketika berusia awal 20-an saya tekankan dalam pikiran saya, bahwa saya harus hidup here at this time.
Ternyata di usia 24-25, hidup dengan kesadaran itu sulit sekali. Semua hal seolah harus segera diraih saat itu juga. Rasa-rasanya kalau tidak mencapai saat itu, tidak akan pernah kejadian.
Kemudian realita datang. Ada hari-hari saya harus mem-pause-hidup saya. Hidup rasanya melambat. Semua cita-cita seolah tertutup kabut tebal yang tidak bisa dilalui. Seperti yang disebut-sebut di internet hari ini, insecurity itu nyata adanya.
Perlu bertahun-tahun saya melewati itu semua. Ternyata di usia hampir 30 dan saya masih seperti ini, itu tidak apa apa. Saya baik-baik saja. Saya punya keluarga kecil yang selalu mensupport saya dalam suka dan duka. Saya punya anak perempuan yang selalu bilang sayang ibun. Punya tempat yang menaungi kami dari hujan dan panas.
Ternyata banyak hal yang terlupakan untuk disyukuri karena saya terlalu sibuk mencari-cari.
Sungguh sulit sekali bagi saya untuk mengerti makna cukup.
Hingga hari ini pun.
No comments:
Post a Comment