"Aaaa gimana rasanya?"
"Hayoo udah dua hari lagi lhooo.."
"Kamu gimana sama dia?"
Ketika mendengar berita pernikahan seseorang, maka sudah biasa kita dengar pertanyaan dan pernyataan macam yang saya sebutkan di atas. Belum lagi kita yang kepo sana kepo sini ketika mendengar berita itu. Sama siapa lah, kapan lah. Semua serba harus tahu. Padahal apa pentingnya sih? Yang penting adalah doa doa kita untuk kedua calon pengantin itu. Karena menikah sesungguhnya ya selayaknya sunnah, jangan terlalu berlebihan menanggapi. Dan menikah bukan soal bahagia saja, menikah tidak semudah dan sehura hura yang ada di pikiran kita.
Masalah kedua adalah menanyakan pada si empunya pernikahan ketika menjelang hari H. Tahukah kita, dia sedang berusaha mati matian menjaga hatinya. Menjaga imajinasinya agar jangan sampai terbayang calon pendampingnya, dan kita semua tahu itu. Bagaimana seharusnya menjaga hati, pikiran, sikap menjelang pernikahan. Bukankah seharusnya kita membantu rekan kita menjalankan sunnah ini dengan syar'i, berkah, dan dicintai Allah?
Evaluasi untuk kita, pendengar berita bahagia pernikahan seseorang yang mugkin belum proporsional dalam bersikap.
Terakhir, alangkah baiknya Jika menikah nanti, sebaiknya memberitakan pada rekan rekan ketika undangan sudah tercetak jelas. Dan jangan terlalu lama dengan hari H. Karena banyak hal yang harus kita jaga keberkahannya. Pun belum tentu pernikahan itu akan terjadi bahkan ketika kita sudah mengantarkan undangan pernikahan.
Nasihat untuk diri sendiri, agar lebih berhati hati dalam segala hal