aku ingin mencintaimu dengan sederhana:
dengan kata yang tak sempat diucapkan
kayu kepada api yang menjadikannya abu
aku ingin mencintaimu dengan sederhana:
dengan isyarat yang tak sempat disampaikan
awan kepada hujan yang menjadikannya tiada.
--------------------------------------------------------------------
The day will come
When my body no longer exists
But in the lines of this poem
I will never let you be alone
The day will come
When my voice is no longer heard
But within the words of this poem
I will continue to watch over you
The day will come
When my dreams are no longer known
But in the spaces found in the letters of this poem
I will never tired of looking for you
---------------------------------------------------------------------
Maka pada suatu pagi hari ia ingin sekali menangis sambil berjalan tunduk sepanjang lorong itu. Ia ingin pagi itu hujan turun rintik-rintik dan lorong sepi agar ia bisa berjalan sendiri saja sambil menangis dan tak ada orang bertanya kenapa.
Ia tidak ingin menjerit-jerit berteriak-teriak mengamuk memecahkan cermin membakar tempat tidur. Ia hanya ingin menangis lirih saja sambil berjalan sendiri dalam hujan rintik-rintik di lorong sepi pada suatu pagi.
------------------------------------------------------------------------
kukirimkan padamu kartu pos bergambar, istriku,
par avion: Sebuah taman kota, rumputan dan bunga-bunga, bangku dan beberapa orang tua, burung-burung merpati dan langit yang entah batasnya.
Aku, tentu saja, tak ada di antara mereka.
Namun ada.
---------------------------------------------------
akulah si telaga: Berlayarlah di atasnya;
berlayarlah menyibakkan riak-riak kecil yang menggerakkan bunga-bunga padma;
berlayarlah sambil memandang harumnya cahaya;
sesampai di seberang sana, tinggalkan begitu saja
-- perahumu biar aku yang menjaganya
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
-
Al Qur'an itu tidak lain adalah peringatan bagi seluruh alam. Bagi siapa diantara kamu yang menghendaki jalan yang lurus. Dan kamu...
-
Ada hari-hari keinginan saya menggbu-nggebu. Seolah tanpa mencapai itu, semua hal yang sudah dikaruniakan nihil harganya. Bertahun-tahun men...
-
Tidak terasa ya, sudah berbulan bulan kita menunggu hari ini datang. Menanti umurmu mencapai dua-puluh-satu. Sehingga aku tak bisa lagi mema...
Sapardi Djoko Damono...
ReplyDeleteAku suka musikalisasi puisinya, yang waktu itu kudengar di komunitas sastra reboan...
aku tau~
ReplyDelete