Oleh: Harris Fattah
"Dan (sungguh beruntung) orang yang memelihara amanah-amanah dan janjinya" (QS. 23:8)
Sejatinya amanah itu,
Bukan karena kamu mampu
Bukan pula karena mereka merasa kamu mampu
Bukan karena kamu tahu kapasitasmu
Bukan pula karena mereka tahu kapasitasmu
Dan jangan sampai pula karena kemauanmu
Amanah itu kehendak Allah,
"Dan (sungguh beruntung) orang yang memelihara amanah-amanah dan janjinya" (QS. 23:8)
Sejatinya amanah itu,
Bukan karena kamu mampu
Bukan pula karena mereka merasa kamu mampu
Bukan karena kamu tahu kapasitasmu
Bukan pula karena mereka tahu kapasitasmu
Dan jangan sampai pula karena kemauanmu
Amanah itu kehendak Allah,
rencana Allah atas
kehidupanmu
Bahkan sekiranya semua orang di sekitarmu berhimpun
Bahkan sekiranya semua orang di sekitarmu berhimpun
untuk menjauhkanmu dari amanah itu,
jika Allah tahu itu yang terbaik bagimu,
jika Allah tahu itu yang terbaik bagimu,
maka Ia
berikan amanah itu kepadamu.
Bahkan sekiranya semua orang di sekitarmu bersepakat
Bahkan sekiranya semua orang di sekitarmu bersepakat
menyatakan bahwa kamu tak mampu,
jika Allah tahu amanah itu jalan
terbaik untuk meningkatkan kapasitas dirimu,
maka Ia berikan amanah itu
kepadamu.
Bahkan sekiranya semua orang di sekitarmu
Bahkan sekiranya semua orang di sekitarmu
berupaya
maksimal agar seseorang yang bukan dirimu yang mengemban amanah itu,
jika Allah ingin Mendidikmu dengan amanah itu,
jika Allah ingin Mendidikmu dengan amanah itu,
maka
Ia berikan amanah itu kepadamu.
Bahkan sekiranya seluruh aibmu seketika memenuhi fikiranmu
Bahkan sekiranya seluruh aibmu seketika memenuhi fikiranmu
dan membuatmu berhenti melangkah karena ragu.
Jika Allah tahu amanah itu akan membuatmu menjadi hamba
Jika Allah tahu amanah itu akan membuatmu menjadi hamba
yang semakin baik dan semakin dekat dengan-Nya,
maka amanah itu akan Ia berikan kepadamu.
Percayalah, ada Rencana Terbaik yang sudah Allah persiapkan.
Sikapilah dengan ikhtiar terbaik yang kamu lakukan,
Serta pertanggungjawaban terbaik yang bisa kamu persiapkan.
Sekali lagi, ini bukan tentang kamu dan mereka, ini tentang kamu dan Dia.
maka amanah itu akan Ia berikan kepadamu.
Percayalah, ada Rencana Terbaik yang sudah Allah persiapkan.
Sikapilah dengan ikhtiar terbaik yang kamu lakukan,
Serta pertanggungjawaban terbaik yang bisa kamu persiapkan.
Sekali lagi, ini bukan tentang kamu dan mereka, ini tentang kamu dan Dia.
Dan melangkahlah dengan percaya,
bahwa bersama-Nya semua
akan baik-baik saja.
----Disadur dari buku saku PPSDMS punya mas Fikru
http://www.mommaontherocks.com/wp-content/uploads/2011/02/tumblr_lecricBvyc1qfkjwdo1_500_large.jpg |
2013 sedang sibuk-sibuknya nih kampus suksesi organisasi. Mulai dari BSO di fakultas hingga BEM KM Universitas. Semuanya berusaha mencari-cari mangsa, pada siapa kepercayaan itu akan dilabuhkan. Lalu amanah-amanah, ibarat panah saat perang, akan menancap pada sasaran.
Beberapa hari yang lalu sempat diskusi dengan seseorang tentang amanah. Amanah. Terkadang (sering sebenernya. Selalu malah -__-) ketika amanah itu datang, akan muncul kekhawatiran. Kekhawatiran itu adalah keniscayaan. Bahkan Nabi Musa pun khawatir ketika harus datang untuk berdakwah. Dengan keadaan beliau sudah di cap sebagai seorang kriminal, anak durhaka, cadel pula, harus menyeru kepada Fir'aun untuk menyembah Alloh. Padahal Fir'aun sendiri sudah menjadi tuhan. Siapa yang tidak khawatir? Sudah kriminal, dianggap durhaka, tiba-tiba datang mau menyeru.
Alloh tunjukkan sisi manusiawi bahkan pada seorang nabi. Tapi poinnya adalah beliau tidak kemudian mundur atau memilh untuk tidak berdakwah. Namun beliau kembalikan kelemahan itu pada Yang Memberi kelemahan. Ya, beliau berdoa. Sebuah doa yang sangat terkenal dan akrab di telinga. Tertulis dalam Al Qur'an Surat Al Kahfi.
Sungguh. Amanah adalah salah satu jalan yang Alloh tawarkan untuk menujuNya.
Akan disikapi bagaimana itu tergantung kita. Amanah bukan untuk diminta. Tapi spesial Alloh yang beri.
Wallahua'lam
Ditulis untuk mengingatkan diri sendiri
No comments:
Post a Comment