Banjir Jakarta bukan lagi menjadi masalah milik Jokowi saja. Jakarta juga Indonesia, bahkan posisinya adalah sebagai ibukota negara. Mungkin masyarakat di luar Jakarta sudah bosan dan menganggap itu biasa, sekedar fenomena alam. Hingga ketika banjir itu datang, yang terucap adalah 'ah udah biasa' atau 'hujan sih' atau 'salah sendiri siapa suruh buang sampah semabarangan'. Komentar-komentar itu sudah acap kali terdengar. Meskipun begitu, tidak dipungkiri itu adalah permasalahan akut (mungkin malah kronis) Indonesia. Sejak 1895 banjir Jakarta sudah menjadi agenda tahunan. Hingga sudah berkali-kali berganti Gubernur, Jakarta masih banjir juga.
Memang, bukan tanggung jawab Gubernur saja. Tapi masyarakat Jakarta pun turut andil. Bagaimana kemudian tidak hanya pembangunan rumah susun yang dibahas, pembangunan jembatan, pembangunan jalan layang, dan macam-macam pembangunan lainnya. Tapi moral masyarakat Jakarta itu sendiri yang seharusnya dibentuk. Diharapkan akhirnya genangan sampah itu tidak menjadi emboli di sungai ciliwung. Bagaimana akhirnya nanti tanah tidak habis dibeli untuk sekedar membangun mall.
Izin mendirikan bangunan kembali ditilik, diperiksa dengan teliti oleh pemerintah.
Pada tahun 2007, Jakarta kembali mengalami masalah yang sama. Jakarta lagi-lagi menjadi 'kolam susu'. Cukup besar bahkan. Kali ini, Jokowi sudah memutuskan bahwa Jakrta dalam status Tanggap Darurat. Tidak heran, bahkan Bundaran HI pun turut mejadi tempat pelarian banjir. Sebuah gambar menarik saya temukan di Koran pagi ini, Pak SBY sedang melihat keadaan istana bersama Menteri luar negeri Marty Natalegawa. Sisi positifnya adalah presiden juga merasakan apa yang dirasakan rakyatnya hehe.
Itu tentang Jakarta, Ibukota kita. Negara Indonesia. Masih superficial, tapi semoga bisa menjadi sebuah refleksi diri, untuk lebih peduli pada Ibukota kita.
Bundaran HI http://images.solopos.com/2013/01/Jakarta-Banjir-17.jpg |
Istana Presiden Banjir http://klimg.com/merdeka.com/i/w/news/2013/01/17/140074/540x270/ sby-akan-blusukan-ke-lokasi-banjir-jakarta.jpg |
No comments:
Post a Comment