Sunday, January 12, 2014

Alhamdulillaah

Pernah suatu hari saya ngebet masuk sebuah asrama. Hanya berbekal harapan-harapan akan menjadi seperti ini, seperti itu setelah berada di sana dan setelah keluar dari sana. Dua kali Allah bolehkan saya mencoba. Dan dua duanya dengan hasil yang sama. Tempat saya bukan di situ. Kecewa, sempat. Namun harus bagaimana lagi, Allah tidak mengizinkan.
Kemudian pertengahan tahun lalu, ada sebuah asrama yang menjadi impian saya sejak tahun pertama (yang kemudian terlupakan karena hadirnya asrama X tadi). Saya mencoba mendaftar. Mengumpulkan segala macam berkas dari essay, hingga data IPK. Bismillah, saya masih berikhtiar mencari bi'ah shalihah. Dan wow, saat dauroh pendaftarnya buanyak sekali. Tapi saya jalani sebagai proses menuntut ilmu. Mengikuti alurnya sejak awal hingga akhirnya tahap wawancara.

Beberapa minggu kemudian, seorang teman memberi kabar bahwa saya diterima. Saya tidak percaya awalnya, lalu saya cek di web, iya ada nama saya. Alhamdulillaah. Akhirnya allah pilihkan satu tempat baru untuk saya. Dan disini saya sekarang, dengan 70 guru dan lingkungan yang subhanallah kece badai. Belajar dari hal hal kecil yang kerap dilupakan orang, bahkan saya baru tau 'oh, ternayata hal seperti ini pun dia atur'.
Dengan guru guru yang luar biasa, dengan kakak pemandu yang tidak pernah lelah menerima rengekan kami, yang bahkan bersedia menyimak hafalan kami di malam hari sembari terkantuk kantuk. Umi selalu berkata, 'pemandu itu ga dibayar dek. Tapi dari ilmu tahsinnya, uuuh pahalanya mengalir teruuus'. Sampai merinding saya membayangkannya. Subhanallah subhanallah..
Umi yang selalu mempersiapkan kami para putra putri ini untuk menjadi ibu peradaban sekaligus wanita yang mampu membawa keluarganya ke surga. Semua hal, mulai dari membersihkan najis, hingga berorasi di depan umum Umi ajarkan. Senaaaaang sekali rasanya disini.

Rasanya jika mengingat semua proses pencarian asrama saya selama ini, Allah memang maha Tahu. Bagi saya, dimana pun kita berada saat ini, entah itu di asrama x, di pondok pesantren, di kos, bahkan di rumah kita masing masing pun, adalah proses pembelajaran dari Allah. Allah mendidik kita dengan menempatkan kita di manapun yang Allah Mau. Dan ditempa dimanapun jika kita bisa mengambil hikmah, maka hasilnya akan sama. Muslim muslimah ahli surga, insyaAllah.

Koreksi besar saya adalah, Allah yang Maha Tahu. Jika kita menginginkan sesuatu dan Allah belum Beri, janganlah sok tahu bahwa itu yang terbaik untuk kita. Sekali lagi, Allah Maha Tahu. Banyak tabir yang belum Allah singkapkan dalam hidup kita. Dan batas ketidaktahuan kita tidaklah terbatas. Maka, apapun yang ada dalam hidup kita hari ini, itu dari Allah. Bersyukur dan tetap husnudzon pada Beliau. Inilah bentuk Cinta Allah untuk kita. Cinta Tuhan pada hambaNya.

Subhanallaah walhamdulillaah.

Jabal Rahmah, Rumah Cahaya

2 comments:

  1. Bahkan jika pun sudah diberi apa yang kita harapkan, belum tentu itu yang terbaik. Bisa amanah, ujian, atau bumerang. Hidup adalah ujian dari pilihan kita. Menundukkan kepala dan tak pernah berhenti belajar, semoga Allah meridhoi usaha kita menuju jalan lurus ketauhidan sejati. Aamiin.

    ReplyDelete
  2. aamiin aamiin aamiin. yang penting husnudzon sama Allah :3

    ReplyDelete

Perjalanan #1