Kekhawatiran tak menjadikan bahayanya membesar
Hanya dirimu yang mengerdil
Tenanglah, semata karena Allah bersamamu
Maka tugasmu hanya berikhtiar
Dan di sana pahala surga menantimu
--- via @nahriffat
Monday, December 31, 2012
Sunday, December 30, 2012
Menantang fikr
Alloh memang hebat. Alloh ciptakan twitter sebagai salah satu ujian dan nikmat untuk para pendakwah.
Perang pemikiran pun terjadi di twitter. Baru saja, saya melihat timeline. Ada sebuah account di twitter yang sedang sibuk mengkritik pandangan tentang konsep agama islam. Saya sih baca sambil ketawa. Karena kadang alasannya lucu dan wagu. Dia mengaku liberal dan tidak setuju dengan beberapa konsep islam. Yang sekarang sedang dia bahas, adalah dia tidak setuju dengan syumulliatul islam. Menurutnya, islam mengatur segala hal mulai dari bangun tidur sampai tidur lagi itu salah. Dan ada satu tweet yang di nulis ayat, tapi ayatnya salah -___- masalahnya adalah, dari ayat tersebut kemudian dia mengambil kesimpulan. Semoga Alloh mengampuni saya, dia, dan kita semua.
Saya jadi inget, sebuah konsep islam yang tertulis di buku Misykat karya Hamid Fahmy Zarkasyi. Di buku tersebut dibahas bagaimana islam, westernisasi, liberalisme, humanisme, bahkan atheisme. Beliau menulis bahwa semakin hari, muslim akan semakin terdisorientasi. Semua agama di anggap benar, tuhan-tuhan di agama lain secara tidak langsug dianggap ada. Sehingga muncul statement : semua agama itu sebenarnya sama kok, Tuhannya ya cuma satu. Gubrak! Aqidah bung, aqidah. Akan tetap ada sisi absolut yang tidak bisa berubah dalam islam. Sampai-sampai dalam buku itu, beliau menulis joke jangan-jangan nanti akan ada sebuah poster seorang ulama berkata : Yesus itu Tuhan kita juga. Hehehe
Ini cukup bahaya sebenarnya menurut saya, karena bisa menyerang pemikiran untuk orang-orang awam. Oleh karena itu, perlu penyeimbangnya nih. Twitter juga harus diisi hal-hal yang benar untuk melawan itu. Kesimpulan, saya harus 'berkicau' yang baik-baik, karena setiap perkataan akan diminta pertanggungjawabannya di akhirat.
Wallahua'lam. Saya juga masih belajar
Saturday, December 29, 2012
Thursday, December 27, 2012
Malam ini memikirkan rencana hidup yang belum matang. Visi hidup yang masih dicari. Peta dakwah yang masih mengambang. Sudah sembilan belas. Sudah sembilan belas. Bahkan sudah dua ribu tiga belas. Sedih
Jangan dipikirkan! Dilakukan!!!!!!!!!!!!!!!!!
Deadline: 1 Januari 2013
Deadline: 1 Januari 2013
Deadline: 1 Januari 2013
Deadline: 1 Januari 2013
Deadline: 1 Januari 2013
Deadline: 1 Januari 2013
Deadline: 1 Januari 2013
Deadline: 1 Januari 2013
Deadline: 1 Januari 2013
Deadline: 1 Januari 2013
Deadline: 1 Januari 2013
Jangan dipikirkan! Dilakukan!!!!!!!!!!!!!!!!!
Deadline: 1 Januari 2013
Deadline: 1 Januari 2013
Deadline: 1 Januari 2013
Deadline: 1 Januari 2013
Deadline: 1 Januari 2013
Deadline: 1 Januari 2013
Deadline: 1 Januari 2013
Deadline: 1 Januari 2013
Deadline: 1 Januari 2013
Deadline: 1 Januari 2013
Deadline: 1 Januari 2013
Tuesday, December 25, 2012
view yang lain
Betul memang yang dikatakan oleh kesemua calon. Permasalahan SKI saat ini ada bermacam-macam. Kader yang minim, kader yang kurang kuat, peserta yang datang sedikit, koordinasi dan lain-lain. Tapi yang penting selain itu, sudahkah kita yakin ada faktor lain yang datang dari langit sana? Sudahkah kita yakin bahwa semua yang kita lakukan selama di SKI ini sudah diberkahi oleh Alloh?
-Musyak JS Hari ke 10-
-Musyak JS Hari ke 10-
Friday, December 21, 2012
Eksklusif
Pembicaraan kemarin sore adalah tentang eksklusivitas.
Kemudian berakhir dengan kesimpulan
Zimat bukanlah halangan kita untuk bergabung. Mendekatlah, ajaklah, karena islam terlalu indah untuk dirasakan sendiri :)
Kemudian berakhir dengan kesimpulan
Zimat bukanlah halangan kita untuk bergabung. Mendekatlah, ajaklah, karena islam terlalu indah untuk dirasakan sendiri :)
Wednesday, December 19, 2012
Gathotkaca Gadjah Mada
Bakti kami mahasiswa Gadjah Mada semua
Kuberjanji memenuhi panggilan bangsaku
Di dalam Pancasilamu jiwa seluruh nusaku
Kujungjung kebudayaanmu kejayaan Indonesia
Bagi kami almamater kuberjanji setia
Kupenuhi dharma bakti untuk ibu pertiwi
Di dalam persatuanmu jiwa seluruh bangsaku
Kujunjung kebudayaanmu kejayaan nusantara
Pagi ini, lagu ini berkumandang. Di lecture, iya di lecture. Dengan seorang dokter sebagai pemimpinnya.
Lecture yang berjudul "Anemia in Children" pagi ini, lebih cenderung nasionalis daripada klinis.
Bahkan di akhir, beliau sempat memainkan wayang yang beliau bawa sendiri. Salut :")
Di akhir saya tahu, bahwa beliau dulu seorang Dewan Mahasiswa. Seketika itu, saya berdoa semoga jiwa keUGMan ini masih hadir di hati para aktivis kampus, para pencipta peradaban, para pembawa perubahan, yang kita kenal dengan sebutan mahasiswa.
Sedih rasanya kalau mengingat saat materi ke-UGM-an sewaktu PPSMB hanya dilewatkan dengan terkantuk-kantuk oleh mahasiswa baru, mungkin juga dulu saya pun begitu. Padahal dari sini, rasa memiliki itu ditumbuhkan. Rasa cinta pada almamater itu dihadirkan. Sehingga kesadaran bahwa 'kita ada untuk bangsa' itu tetap menyala di hati masing-masing mahasiswa. Sampai pada saatnya Gadjah Mada melepas kita, kita tidak lagi kehilangan arah untuk apa ilmu yang sudah diamanahkan Alloh ini. Sejak awal, Gadjah Mada telah menunjukkan arah masiing-masing kita. Karena kita ada untuk Indonesia
Selamat ulang tahun Universitas Gadjah Mada. Selamat karena telah tegak berdiri lebih dari setengah abad menjadi bagian dari pendidikan akbar di Indonesia. Kalau tanpa perjuangan Prof. Sardjito dan rekan-rekan, kalau saja dahulu keraton dengan egoisnya tidak bersedia menyumbangkan tanah untuk mendirikan Universitas ini, mungkin sekarang angka 63 itu tidak akan ada. Universitas Gadjah Mada hanya akan menjadi wacana. Begitu pula RSUP Dr. Sardjito, kalaulah kandang kuda itu tidak direlakan oleh keraton, entah dimana kami para mahasiswa Fakultas Kedokteran harus mengasah skills kami. Karena dari sanalah terlahir dokter-dokter hebat dengan skills luar biasa.
Melihat sejarah ini, kita mendapat satu point penting bahwa Universitas ini memang tidak dibangun dengan sedikit pengorbanan. Dan bukan hanya satu dua orang saja.
Membuka kembali memori kita tentang sejarah Indonesia, Indonesia pernah menjadi negara yang kuat. Negara pembangun peradaban. Hingga muncullah Candi Borobudur dengan arsitekturnya yang tahan gempa. Adanya kebudayaan wayang, siapa yang membuat peradaban ini kalau bukan Indonesia? Indonesia adalah bangsa yang tidak hanya cerdas, tapi juga bisa membentuk culture.
Jika mengingat sejarah pemuda yang sering sekali dibahas, pergerakan itu dimulai dari seorang mahasiswa kedokteran. Poros pergerakan pemuda bangsa ini berada di tangan seorang dokter. Manis rasanya jika mengingatnya. Namun prihatin, jika melihat kenyataan hari ini. Pun saya prihatin dengan keadaan saya sendiri. Saya merasa sebagai mahasiswa kedokteran, kami lebih sibuk tenggelam dengan textbook. Hingga berita universitas saja mungkin menjadi yang paling terakhir mengetahuinya, itu pun sudah terlambat. Bahkan kadang miss. Terlebih lagi jika ditanya berita negara, melihat televisi pun kami belum tentu. Membaca koran pun kalau sempat saja. Astaghfirulloh, mahasiswa macam apa ini. Negarawan macam apa ini.
Alhamdulillah hari ini diingatkan. Mengenang dan merenungi kembali perjuangan Dr. Sardjito, seperti pengingat bagi kami. Tersirat sebuah pesan: jadilah dokter hebat, tapi bukan dokter yang egois. Akan tetapi jadilah seorang dokter untuk Indonesia.
Dirgahayu Universitas Gadjah Mada.
Tetaplah menjadi universitas kerakyatan.
Tetaplah menjadi universitas yang sederhana,
dan jangan pernah lelah membangun bangsa Indonesia
"Bakti kami mahasiswa Gadjah Mada semua. Kuberjanji memenuhi panggilan bangsaku"
Kuberjanji memenuhi panggilan bangsaku
Di dalam Pancasilamu jiwa seluruh nusaku
Kujungjung kebudayaanmu kejayaan Indonesia
Bagi kami almamater kuberjanji setia
Kupenuhi dharma bakti untuk ibu pertiwi
Di dalam persatuanmu jiwa seluruh bangsaku
Kujunjung kebudayaanmu kejayaan nusantara
Pagi ini, lagu ini berkumandang. Di lecture, iya di lecture. Dengan seorang dokter sebagai pemimpinnya.
Lecture yang berjudul "Anemia in Children" pagi ini, lebih cenderung nasionalis daripada klinis.
Bahkan di akhir, beliau sempat memainkan wayang yang beliau bawa sendiri. Salut :")
Di akhir saya tahu, bahwa beliau dulu seorang Dewan Mahasiswa. Seketika itu, saya berdoa semoga jiwa keUGMan ini masih hadir di hati para aktivis kampus, para pencipta peradaban, para pembawa perubahan, yang kita kenal dengan sebutan mahasiswa.
Sedih rasanya kalau mengingat saat materi ke-UGM-an sewaktu PPSMB hanya dilewatkan dengan terkantuk-kantuk oleh mahasiswa baru, mungkin juga dulu saya pun begitu. Padahal dari sini, rasa memiliki itu ditumbuhkan. Rasa cinta pada almamater itu dihadirkan. Sehingga kesadaran bahwa 'kita ada untuk bangsa' itu tetap menyala di hati masing-masing mahasiswa. Sampai pada saatnya Gadjah Mada melepas kita, kita tidak lagi kehilangan arah untuk apa ilmu yang sudah diamanahkan Alloh ini. Sejak awal, Gadjah Mada telah menunjukkan arah masiing-masing kita. Karena kita ada untuk Indonesia
***
Selamat ulang tahun Universitas Gadjah Mada. Selamat karena telah tegak berdiri lebih dari setengah abad menjadi bagian dari pendidikan akbar di Indonesia. Kalau tanpa perjuangan Prof. Sardjito dan rekan-rekan, kalau saja dahulu keraton dengan egoisnya tidak bersedia menyumbangkan tanah untuk mendirikan Universitas ini, mungkin sekarang angka 63 itu tidak akan ada. Universitas Gadjah Mada hanya akan menjadi wacana. Begitu pula RSUP Dr. Sardjito, kalaulah kandang kuda itu tidak direlakan oleh keraton, entah dimana kami para mahasiswa Fakultas Kedokteran harus mengasah skills kami. Karena dari sanalah terlahir dokter-dokter hebat dengan skills luar biasa.
Melihat sejarah ini, kita mendapat satu point penting bahwa Universitas ini memang tidak dibangun dengan sedikit pengorbanan. Dan bukan hanya satu dua orang saja.
Membuka kembali memori kita tentang sejarah Indonesia, Indonesia pernah menjadi negara yang kuat. Negara pembangun peradaban. Hingga muncullah Candi Borobudur dengan arsitekturnya yang tahan gempa. Adanya kebudayaan wayang, siapa yang membuat peradaban ini kalau bukan Indonesia? Indonesia adalah bangsa yang tidak hanya cerdas, tapi juga bisa membentuk culture.
Jika mengingat sejarah pemuda yang sering sekali dibahas, pergerakan itu dimulai dari seorang mahasiswa kedokteran. Poros pergerakan pemuda bangsa ini berada di tangan seorang dokter. Manis rasanya jika mengingatnya. Namun prihatin, jika melihat kenyataan hari ini. Pun saya prihatin dengan keadaan saya sendiri. Saya merasa sebagai mahasiswa kedokteran, kami lebih sibuk tenggelam dengan textbook. Hingga berita universitas saja mungkin menjadi yang paling terakhir mengetahuinya, itu pun sudah terlambat. Bahkan kadang miss. Terlebih lagi jika ditanya berita negara, melihat televisi pun kami belum tentu. Membaca koran pun kalau sempat saja. Astaghfirulloh, mahasiswa macam apa ini. Negarawan macam apa ini.
Alhamdulillah hari ini diingatkan. Mengenang dan merenungi kembali perjuangan Dr. Sardjito, seperti pengingat bagi kami. Tersirat sebuah pesan: jadilah dokter hebat, tapi bukan dokter yang egois. Akan tetapi jadilah seorang dokter untuk Indonesia.
Dirgahayu Universitas Gadjah Mada.
Tetaplah menjadi universitas kerakyatan.
Tetaplah menjadi universitas yang sederhana,
dan jangan pernah lelah membangun bangsa Indonesia
"Bakti kami mahasiswa Gadjah Mada semua. Kuberjanji memenuhi panggilan bangsaku"
Tertanda,
Civitas Akademika Universitas Gadjah Mada,
Dokter hebat untuk Indonesia di masa depan,
Rakyat Indonesia
Tuesday, December 18, 2012
Doa itu pasti akan Beliau kabulkan, seorang dosen mengucapkan kalimat ini hari ini. Sebuah kepastian yang bersyarat, beriman dan melaksanakan perintahNya. Hari ini banyak belajar, tentang kekecewaan yang tidak sopan, putus asa yang seharusnya tidak terjadi, dan kekuatan untuk bangkit kembali.
Tentang doa, yang belum Alloh kabulkan. Disanalah Beliau tahu, belum ada manfaatnya bagiku untuk mendapatkan itu. Ah, sutradara mana yang bisa buat skenario seindah Beliau..
Hidup itu memang ibarat main sinetron stripping,
serasa Nikita Willy -__-
Tentang doa, yang belum Alloh kabulkan. Disanalah Beliau tahu, belum ada manfaatnya bagiku untuk mendapatkan itu. Ah, sutradara mana yang bisa buat skenario seindah Beliau..
Hidup itu memang ibarat main sinetron stripping,
serasa Nikita Willy -__-
http://i636.photobucket.com/albums/uu86/MattLuvv/Tumblr/tumblr_l2vsgpdZEo1qzdhvpo1_500.jpg |
Sunday, December 16, 2012
UntukNya dan untukmu yang sedang berjuang
Memang seperti itu dakwah
Dakwah adalah cinta
Dan cinta akan meminta semuanya dari dirimu
Sampai pikiranmu. Sampai perhatianmu
Berjalan, duduk, dan tidurmu
Bahkan di tengah lelapmu, isi mimpimu pun tentang dakwah
Tentang umat yg kau cintai
Lagi-lagi memang seperti itu dakwah
Menyedot saripati energimu
Sampai tulang belulangmu
Sampai daging terakhir yg menempel di tubuh rentamu
Tubuh yg luluh lantak diseret-seret
Tubuh yang hancur lebur dipaksa berlari
Seperti itu pula kejadiannya pada rambut Rasulullah.
Beliau memang akan tua juga
Tapi kepalanya beruban karena beban berat dari ayat yg diturunkan Allah
Sebagaimana tubuh mulia Umar bin Abdul Aziz
Dia memimpin hanya sebentar
Tapi kaum muslimin sudah dibuat bingung
Tidak ada lagi orang miskin yg bisa diberi sedekah
Tubuh mulia itu terkoyak-koyak
Sulit membayangkan sekeras apa sang Khalifah bekerja
Tubuh yang segar bugar itu sampai rontok
Hanya dalam 2 tahun ia sakit parah kemudian meninggal
Toh memang itu yang diharapkannya;
mati sebagai jiwa yang tenang.
Dan di etalase akhirat kelak, mungkin tubuh Umar bin Khathab juga terlihat tercabik-cabik
Kepalanya sampai botak
Umar yang perkasa pun akhirnya membawa tongkat ke mana-mana
Kurang heroik?
Dakwah adalah cinta
Dan cinta akan meminta semuanya dari dirimu
Sampai pikiranmu. Sampai perhatianmu
Berjalan, duduk, dan tidurmu
Bahkan di tengah lelapmu, isi mimpimu pun tentang dakwah
Tentang umat yg kau cintai
Lagi-lagi memang seperti itu dakwah
Menyedot saripati energimu
Sampai tulang belulangmu
Sampai daging terakhir yg menempel di tubuh rentamu
Tubuh yg luluh lantak diseret-seret
Tubuh yang hancur lebur dipaksa berlari
Seperti itu pula kejadiannya pada rambut Rasulullah.
Beliau memang akan tua juga
Tapi kepalanya beruban karena beban berat dari ayat yg diturunkan Allah
Sebagaimana tubuh mulia Umar bin Abdul Aziz
Dia memimpin hanya sebentar
Tapi kaum muslimin sudah dibuat bingung
Tidak ada lagi orang miskin yg bisa diberi sedekah
Tubuh mulia itu terkoyak-koyak
Sulit membayangkan sekeras apa sang Khalifah bekerja
Tubuh yang segar bugar itu sampai rontok
Hanya dalam 2 tahun ia sakit parah kemudian meninggal
Toh memang itu yang diharapkannya;
mati sebagai jiwa yang tenang.
Kepalanya sampai botak
Umar yang perkasa pun akhirnya membawa tongkat ke mana-mana
Kurang heroik?
Akhirnya diperjelas dengan salah satu luka paling legendaris sepanjang sejarah;
luka ditikamnya seorang Khalifah yang sholih,
yang sedang bermesra-mesraan dengan Tuhannya saat sholat
Dakwah bukannya tidak melelahkan
Bukannya tidak membosankan
Dakwah bukannya tidak menyakitkan
Bahkan juga para pejuang risalah bukannya sepi dari godaan kefuturan
Tidak, Justru kelelahan
Justru rasa sakit itu selalu bersama mereka sepanjang hidupnya
Setiap hari
Satu kisah heroik, akan segera mereka sambung lagi dengan amalan yang jauh lebih “tragis”
Justru karena rasa sakit itu selalu mereka rasakan, selalu menemani…
justru karena rasa sakit itu selalu mengintai ke manapun mereka pergi…
akhirnya menjadi adaptasi
Kalau iman dan godaan rasa lelah selalu bertempur,
pada akhirnya salah satunya harus mengalah
Dan rasa lelah itu sendiri yang akhirnya lelah untuk mencekik iman
Lalu terus berkobar dalam dada
Begitu pula rasa sakit
Hingga luka tak kau rasa lagi sebagai luka.
Hingga “hasrat untuk mengeluh” tidak lagi terlalu menggoda dibandingkan jihad yang begitu cantik
Begitupun Umar
Saat Rasulullah wafat, ia histeris
Saat Abu Bakar wafat, ia tidak lagi mengamuk
Bukannya tidak cinta pada abu Bakar
Tapi saking seringnya “ditinggalkan” , hal itu sudah menjadi kewajaran
Dan menjadi semacam tonik bagi iman
Karena itu kamu tahu
Pejuang yg heboh ria memamer-mamerkan amalnya adalah anak kemarin sore
Yang takjub pada rasa sakit dan pengorbanannya juga begitu
Karena mereka jarang disakiti di jalan Allah
Karena tidak setiap saat mereka memproduksi karya-karya besar
Maka sekalinya hal itu mereka kerjakan,
sekalinya hal itu mereka rasakan,
mereka merasa menjadi orang besar
Dan mereka justru jadi lelucon dan target doa para mujahid sejati,
“ya Allah, berilah dia petunjuk, sungguh Engkau Maha Pengasih lagi maha Penyayang“
Maka satu lagi seorang pejuang tubuhnya luluh lantak
Jasadnya dikoyak beban dakwah
Tapi iman di hatinya memancarkan cinta
Mengajak kita untuk terus berlari
Teruslah bergerak, hingga kelelahan itu lelah mengikutimu
Teruslah berlari, hingga kebosanan itu bosan mengejarmu
Teruslah berjalan, hingga keletihan itu letih bersamamu
Teruslah bertahan, hingga kefuturan itu futur menyertaimu
Tetaplah berjaga, hingga kelesuan itu lesu menemanimu
Kalau iman dan syetan terus bertempur. Pada akhirnya salah satunya harus mengalah.
(alm. Ust Rahmat Abdullah)
Saturday, December 15, 2012
Time machine
22 Agustus 2010 jam 06:20
Entah waktu itu apa yang ada di pikiran saya
Atau angin apa yang membawa saya sampai di sana
Menemukannya
14 Desember 2012 jam 17:46
Supri mati lagi
15 Desember 2012 jam 09:07
Namanya juga dipertemukan Alloh
Itulah takdir
Entah waktu itu apa yang ada di pikiran saya
Atau angin apa yang membawa saya sampai di sana
Menemukannya
14 Desember 2012 jam 17:46
Supri mati lagi
15 Desember 2012 jam 09:07
Namanya juga dipertemukan Alloh
Itulah takdir
Friday, December 14, 2012
Ukhuwah
Karena saat ikatan kita melemah
Saat keakraban kita merapuh
Saat salam terasa menyakitkan
Saat kebersamaan serasa siksaan
Saat pemberian bagai bara api
Saat kebaikan justru melukai
Aku tahu yang rombeng bukan ukhuwah kita
Hanya iman-iman kita yang sedang sakit
Atau mengerdil, mungkin dua-duanya
Mungkin kau saja
Tentu terlebih sering imankulah yang compang-camping
(Salim A. Fillah)
Saat keakraban kita merapuh
Saat salam terasa menyakitkan
Saat kebersamaan serasa siksaan
Saat pemberian bagai bara api
Saat kebaikan justru melukai
Aku tahu yang rombeng bukan ukhuwah kita
Hanya iman-iman kita yang sedang sakit
Atau mengerdil, mungkin dua-duanya
Mungkin kau saja
Tentu terlebih sering imankulah yang compang-camping
(Salim A. Fillah)
PEMIRA 2012
Jadi ceritanya BEM KM UGM mau suksesi
Lanjut deh ada PEMIRA
PEMIRA tahun ini, lebih emosional (emosional bukan marah-marah lho ya -____-)
Cukup menaik-turunkan emosi (sekali lagi, emosi ini bukan marah-marah ya -____-)
Dan satu yang saya pelajari, bagaimana menjaga ukhuwah dengan teman-teman
Walaupun kita berbeda pilihan, berbeda pendapat, atau berbeda partai mungkin
Tapi disinilah pointnya. Bermain cantik untuk suksesi PEMIRA
Menyadari bahwa kita sama-sama berlomba dalam kebaikan
Di sisi lain
Melihat perjuangan teman-teman, berlelah-lelah kampanye disana disini
Mendampingi capresma dimanapun
Melihat sang capresma yang pasti lelah (tapi insyaAlloh Lillah) kampanye satu universitas, tapi masih dengan happy menyambut kami
Mungkin begitulah, hati yang terikat denganNya
Mampu dan mau melakukan apa saja
Kalau untuk Alloh
Untuk Indonesia yang lebih baik
Ini nih capresma kita :)
Lanjut deh ada PEMIRA
PEMIRA tahun ini, lebih emosional (emosional bukan marah-marah lho ya -____-)
Cukup menaik-turunkan emosi (sekali lagi, emosi ini bukan marah-marah ya -____-)
Dan satu yang saya pelajari, bagaimana menjaga ukhuwah dengan teman-teman
Walaupun kita berbeda pilihan, berbeda pendapat, atau berbeda partai mungkin
Tapi disinilah pointnya. Bermain cantik untuk suksesi PEMIRA
Menyadari bahwa kita sama-sama berlomba dalam kebaikan
Di sisi lain
Melihat perjuangan teman-teman, berlelah-lelah kampanye disana disini
Mendampingi capresma dimanapun
Melihat sang capresma yang pasti lelah (tapi insyaAlloh Lillah) kampanye satu universitas, tapi masih dengan happy menyambut kami
Mungkin begitulah, hati yang terikat denganNya
Mampu dan mau melakukan apa saja
Kalau untuk Alloh
Untuk Indonesia yang lebih baik
Ini nih capresma kita :)
#NP
Seindah hari ini
Indahnya bak permadani taman surga
Seindah hati kita
Walau kita kan berpisah
Bila nanti kita jauh berpisah
Jadikan robithoh pengikatnya
Jadikan doa ekspresi rindu
Semoga kita bersua di surga
Doaku
semoga aku tak terlambat
memberi yang terbaik dari hidupku
Semoga Kau terima semua ibadahku
Masukkanlah diriku tuk kekal di surgaMu
Thursday, December 13, 2012
Muslim negarawan
Betapa inginnya kami
agar bangsa ini mengetahui
bahwa mereka lebih kami cintai
daripada diri kami sendiri
Tuesday, December 11, 2012
Infancy and Childhood
Ibu Dosen bilang, blok ini adalah blok paling berat selama strata satu (˘-˘)ง
Satu kalimat dari kakak angkatan:
Jangan pernah menyerah untuk belajar sesuatu, walaupun ga ngerti. Tetep hajar. Dia ibarat batu yang kamu tetesin terus pake air. Lama lama bakal takluk juga
Oya, sekarang suka mawar (´⌣`ʃƪ)
Satu mawar cantik untuk Anda semua *bleh bleh
Monday, December 10, 2012
:")
Sedih ngeliat seseorang
Saya sih cuma bisa kasih semangat
Nggak kok, saya nggak sedih
Saya masih bisa berdoa lagi
Sedih ngeliatan sekitaran
Saya sih cuma bisa bersemangat
Nggak kok, saya nggak sedih
Saya masih bisa berdoa lagi
Wah saya sudah jatuh cinta..
Saya sih cuma bisa kasih semangat
Nggak kok, saya nggak sedih
Saya masih bisa berdoa lagi
Sedih ngeliatan sekitaran
Saya sih cuma bisa bersemangat
Nggak kok, saya nggak sedih
Saya masih bisa berdoa lagi
Wah saya sudah jatuh cinta..
http://s3.favim.com/orig/42/flower-leaves-pink-rose-water-Favim.com-357696.jpg |
Saturday, December 8, 2012
Kau Adalah Wanita Tercantik
Seperti janji matahari
Selalu datang esok pagi
Bagai embun di dedaunan
Bening hati tanpa balasan
Tapi kami
Hanya ingat marah dan larangmu, suruh dan tidakmu
Tapi kami
Selalu datang esok pagi
Bagai embun di dedaunan
Bening hati tanpa balasan
Tapi kami
Hanya ingat marah dan larangmu, suruh dan tidakmu
Tapi kami
Lupa sayang dan lembutmu, kasih dan bebanmu
Seperti janji sepotong lilin
Habis terbakar demi terang
Bagai huruf A dalam kata doa
Laksana nada do dalam sebuah lagu
Kau selalu ada dan melengkapi
Kau adalah wanita tercantik… Ibu
-Maret 2010
Seperti janji sepotong lilin
Habis terbakar demi terang
Bagai huruf A dalam kata doa
Laksana nada do dalam sebuah lagu
Kau selalu ada dan melengkapi
Kau adalah wanita tercantik… Ibu
-Maret 2010
(Darwis Tere Liye)
Friday, December 7, 2012
Here at this time
Here at this time. Seorang mahasiswa psikologi saat itu mengatakan satu kalimat ini. Meruntuhkan keluhan-keluhanku, tentang kampus, tentang diri, tentang ini itu, macam-macam.
Here at this time, kamu sekarang disini. Maka kamu harus disini. Untuk apa mengeluh, aduh kalau ini aduh kalau itu. Nikmati diri kamu yang sekarang disini. Begitu kira-kira beliau bilang, seorang wanita muda pascasarjana yang bertemu secara insidental dengan saya.
Sedang merasakan bingungnya menghadapi blok depan dengan macam-macam rencana kegiatan yang akan saya ambil.
Sedang memikirkan bagaimana menghadapi masalah-masalah khas anak tahun kedua: masih limbung mencari diri sendiri.
Here at this time.
Here at this time, kamu sekarang disini. Maka kamu harus disini. Untuk apa mengeluh, aduh kalau ini aduh kalau itu. Nikmati diri kamu yang sekarang disini. Begitu kira-kira beliau bilang, seorang wanita muda pascasarjana yang bertemu secara insidental dengan saya.
Sedang merasakan bingungnya menghadapi blok depan dengan macam-macam rencana kegiatan yang akan saya ambil.
Sedang memikirkan bagaimana menghadapi masalah-masalah khas anak tahun kedua: masih limbung mencari diri sendiri.
Here at this time.
Di satu sisi, saya ingin menyerahkan diri saya untuk berkontribusi di ranah ini
Berkontribusi untuk umat ini
Tapi di sisi lain, saya punya orang tua
Orang tua yang juga punya hak atas diri saya
Sedang diberi kasus seperti ini oleh Alloh
Biar yang menyelesaikan Alloh saja
Semoga bisa menangkap hikmahnya
Berkontribusi untuk umat ini
Tapi di sisi lain, saya punya orang tua
Orang tua yang juga punya hak atas diri saya
Sedang diberi kasus seperti ini oleh Alloh
Biar yang menyelesaikan Alloh saja
Semoga bisa menangkap hikmahnya
Wednesday, December 5, 2012
Saudara sedarah
Senang rasanya melihatmu berazzam ingin menjadi muslimah yang lebih baik. Senang rasanya melihatmu menutup aurat dengan syar'i. Aku yang hanya sebagai teman saja sudah senang, apalagi yang dirasakan oleh murobbi SMA kita saat melihat satu persatu mutarobbinya selangkah demi selangkah menjadi lebih baik. Doa semoga tidak lupa aku mintakan pada Alloh. Agar kita bisa menjaga semua yang kita azzamkan sekarang. Semoga hati kita akan senantiasa terikat dalam kebaikan.
Untuk teman dekat yang insyaAlloh dirindukan surga
Untuk teman dekat yang insyaAlloh dirindukan surga
Tuesday, December 4, 2012
kamu, batu bata yang seperti apa?
Pernah melihat sebuah rumah yang besarnya bukan main? Seolah olah jika terkena badaipun tidak akan ambruk. Seperti itulah tujuan dakwah. Klise. Kalimat ini. Tapi ketika saya meresapinya lebih dalam, saya menyadari. Bahwa saya bergerak dalam sebuah bangunan dakwah Internasional. Mendunia, istilahnya. Setiap gerakan saya, akan berpengaruh pada pergerakan dakwah ini.
Seperti bangunan, dakwah adalah sebuah bangunan yang luar biasa besar. Setiap komponen akan menjadi pengokoh setiap sendi-sendinya. Begitu juga kamu. Ya kamu! Kamu adalah salah satu batu-bata dari bangunan yang kuat ini. Bangunan ini akan semakin kokoh, ketika kamu menjadi batu-bata terbaik. Menjadi batu-bata terkuat. Mesir sudah mulai menggeliat, dengan Mursi sebagai seorang Hafidz menjadi presiden. Itu adalah sebuah pergerakan dakwah. Bahkan SKI, ROHIS, BEM, SENAT, adalah bagian dari bangunan dakwah ini. Setiap apapun adalah bagian darinya.
Maka, ketika semuanya bergerak, sudah sampai dimana kamu? akan jadi batu-bata seperti apa kamu yasmin di bangunan dakwah ini?
Seperti bangunan, dakwah adalah sebuah bangunan yang luar biasa besar. Setiap komponen akan menjadi pengokoh setiap sendi-sendinya. Begitu juga kamu. Ya kamu! Kamu adalah salah satu batu-bata dari bangunan yang kuat ini. Bangunan ini akan semakin kokoh, ketika kamu menjadi batu-bata terbaik. Menjadi batu-bata terkuat. Mesir sudah mulai menggeliat, dengan Mursi sebagai seorang Hafidz menjadi presiden. Itu adalah sebuah pergerakan dakwah. Bahkan SKI, ROHIS, BEM, SENAT, adalah bagian dari bangunan dakwah ini. Setiap apapun adalah bagian darinya.
Maka, ketika semuanya bergerak, sudah sampai dimana kamu? akan jadi batu-bata seperti apa kamu yasmin di bangunan dakwah ini?
Sunday, December 2, 2012
Mereka bilang Desember akan dipenuhi dengan hujan. Betul juga. Setiap sore Alloh turunkan hujan di sini. Terkadang deras, hingga rok dan jilbabku basah. Tak jarang hanya main-main, reda dalam beberapa menit. Pernah juga hujan renye-renye yang seharusnya mucul pelangi. Tapi tidak ada pelangi. Di langit yang aku hadapi, di bawah langitku, tidak ada pelangi. Mungkin hujan ini belum cukup kuat untuk mendefraksi cahaya, atau cahayanya ang sudah tidak ada?
Sepertinya yang kedua karena hujan disini lebih sering turun ketika pukul lima.
Aku yang melankolis, rasanya semakin melankolis saja ketika hujan. Mungkin nanti harus dibuat penelitian kenapa orang lebih melankolis ketika hujan. Prediksiku, itu bergantung pada hormon.
Lain waktu, aku juga ingin. Menikmati hujan bukan di Indonesia :)
Sepertinya yang kedua karena hujan disini lebih sering turun ketika pukul lima.
Aku yang melankolis, rasanya semakin melankolis saja ketika hujan. Mungkin nanti harus dibuat penelitian kenapa orang lebih melankolis ketika hujan. Prediksiku, itu bergantung pada hormon.
Lain waktu, aku juga ingin. Menikmati hujan bukan di Indonesia :)
Subscribe to:
Posts (Atom)
-
Al Qur'an itu tidak lain adalah peringatan bagi seluruh alam. Bagi siapa diantara kamu yang menghendaki jalan yang lurus. Dan kamu...
-
Tidak terasa ya, sudah berbulan bulan kita menunggu hari ini datang. Menanti umurmu mencapai dua-puluh-satu. Sehingga aku tak bisa lagi mema...
-
Ada hari-hari keinginan saya menggbu-nggebu. Seolah tanpa mencapai itu, semua hal yang sudah dikaruniakan nihil harganya. Bertahun-tahun men...